Tata Cara Pemeriksaan Oli Transmisi pada Mobil Manual

Oli transmisi pada mobil manual adalah elemen krusial untuk menjaga kenyamanan saat berkendara. Oli jenis ini memiliki fungsi serupa dengan oli mesin, yaitu untuk mengurangi gesekan yang terjadi. Namun, oli transmisi memiliki batas usia pakai dan perlu diganti dengan rutin. Ganti oli secara berkala sangat esensial agar ia dapat berfungsi secara optimal.

Sebagai pedoman umum, sebaiknya ganti oli transmisi setiap 40 ribu km atau mengikuti anjuran dari produsen mobil.

Ketika oli transmisi tak diganti setelah mencapai batas maksimal usianya, ia tak akan bisa memberikan pelumasan sempurna pada komponen transmisi. Sebagai akibatnya, bagian dari transmisi manual akan cepat aus. Apabila dibiarkan dalam jangka waktu panjang, fungsi transmisi mobil bisa terhambat.

Kerusakan pada sistem transmisi tak boleh dianggap enteng oleh pemilik mobil. Sebab, selain kerusakan pada mesin, perbaikan sistem transmisi mobil membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mengembalikannya pada kondisi prima.

Tata Cara Memeriksa Oli Transmisi Mobil Manual:

Untuk menginspeksi tingkat dan kualitas oli transmisi, Anda perlu beberapa peralatan, kesabaran, serta upaya. Berbeda dengan mobil otomatis yang dilengkapi dengan dipstick, mobil manual umumnya belum dilengkapi fitur semacam itu oleh banyak produsen mobil.

Siapkan Alat Sebelum Memeriksa Oli Transmisi Mobil Manual

Alat-alat yang Anda butuhkan untuk melakukan pengecekan oli transmisi mobil manual adalah:

  • Dongkrak
  • Kunci pas atau kunci sok
  • Stand jack (penyangga)
  • Kain lap

Berikut adalah tata cara pemeriksaan oli transmisi mobil manual seperti yang dijelaskan oleh The Drive:

1. Penempatan Kendaraan

Sebagai langkah awal, parkirkan kendaraan Anda di area yang datar dan berpermukaan keras. Penempatan ini memastikan keamanan saat mengangkat mobil dengan dongkrak.

2. Angkat Mobil

Setelah mengaktifkan rem tangan, angkat bagian mobil yang sesuai dengan petunjuk dari produsen menggunakan dongkrak. Setelah roda terangkat, gunakan stand jack atau penyangga untuk memastikan mobil tetap stabil. Jika tidak ada stand jack, balok kayu bisa menjadi alternatif. Ulangi langkah ini pada kedua sisi.

3. Temukan Baut Transmisi

Langkah selanjutnya adalah mencari baut pada bagian transmisi. Lokasi baut biasanya berada dekat dengan komponen transmisi. Jika Anda kesulitan menemukannya, buku manual kendaraan bisa menjadi sumber referensi. Setelah menemukan baut transmisi, buka dengan kunci pas atau kunci sok. Buka dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan pada ulir baut, yang bisa menyebabkan kebocoran oli.

4. Cek Kualitas dan Level Oli

Dengan bantuan senter, intip ke dalam untuk melihat tingkat oli terlihat, Anda dapat memasukkan jari Anda ke dalam untuk merasakan level oli tersebut. Oli seharusnya mencapai tepi lubang atau sedikit di bawahnya. Jika tingkat oli rendah, itu bisa menjadi indikasi bahwa Anda perlu menambah atau mengganti oli.

Oli dalam sistem transmisi seharusnya tampak bening, bebas dari tekstur yang lengket, dan tidak memiliki aroma seperti sesuatu yang terbakar. Jika volume oli tampak kurang namun kualitasnya masih terjaga, Anda bisa menambahkan oli transmisi. Namun, jika oli tampak gelap dan memiliki aroma terbakar, disarankan untuk menggantinya agar transmisi tetap berfungsi dengan baik.

5. Menutup Baut Transmisi

Setelah memastikan bahwa oli transmisi masih dalam kondisi yang baik, Anda dapat menutup kembali lubang transmisi dengan baut yang sebelumnya sudah dilepaskan. Sebelum memasang kembali, bersihkan baut dari kotoran yang mungkin menempel guna mencegah kontaminasi.

Ketika memasang kembali baut, pastikan posisinya pas dan kencang untuk mencegah kebocoran oli. Setelah itu, turunkan mobil dengan meredakan stand jack pelan-pelan, diikuti dengan melepas dongkrak secara perlahan dan berhati-hati.

Untuk menjaga keawetan sistem transmisi mobil manual, pemilik mobil sebaiknya menggunakan oli transmisi berkualitas tinggi atau yang sesuai dengan anjuran dari produsen mobil.

Related Articles